Rabu, 09 Desember 2009

MUHARRAM BULAN SUCI UMMAT


MUHARRAM BULAN SUCI UMMAT

dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
(Al Isroo' : 12)

“Selamat tahun baru Islam, 1 Muharram 1431 H, kullu ‘aam wa antum bikhair,Taqobballahu Minna wa Minkum, Semoga tahun-tahun kita penuh kebaikan.” Amin Ya Rabbal ’Alamin
Bulan Muharam, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Tahun hijriyah mulai diberlakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Selain Umar, orang yang berjasa dalam penanggalan Tahun Hijriyah adalah Ali bin Abi Thalib. Dialah yang mencetuskan pemikiran agar penanggalan Islam dimulai penghitungannya dari peristiwa hijrah, saat umat Islam meninggalkan Makkah menuju Yatsrib (Madinah).
Para ahli membicarakan darimana dimulainya tahun Islami. Hal ini terjadi kurang lebih pada 16 H atau 17 H. maka sempat muncul berbagai pendapat, di antaranya:
1) Dihitung dari kelahiran Rasulullah.
2) Dihitung dari kematian beliau.
3) Dihitung dari hijrahnya beliau.
4) Dihitung sejak kerasulan beliau.
perdebatan kembali muncul, setelah ditentukannya awal perhitungan tahun Islam.
1) Rabiul awwal, karena mulai di perintahkannya Hijrah
2) Ramadhan, Awal turunnya Al Qur’an
3) Muharram, Bulan inilah yang di sepakati oleh Sahabat besar.
Bulan ini termasuk salah satu dari keempat bulan haram sebagaimana difirmankan Allah SWT
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.(At Taubah : 36)
Ada empat bulan yang dimuliakan Allah swt. Yaitu, Bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Bulan Rajab. Di bulan-bulan ini umat manusia dihimbau untuk tidak melaksanakan pertumpahan darah. Dan bagi umat muslim, bulan-bulan ini dianjurkan untuk meningkatkan taqarrub ilallah, mendekat kepadaNya.
Keutamaan Muharam
- قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِيْنَةَ فَرَأَى اليَهُوْدَ تَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاء فَقَالَ:ماَ هَذَا؟ قَالُوْا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوْسَى. قَالَ: فَأَناَ أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَر َبِصِيَامِهِ (Shahih Bukhari No 1900 )
- Pada awalnya, puasa 'aasyuura hukumnya wajib.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ. وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيْضَةَ، صَلاَةُ اللَّيْلِ
- "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Muharam, sedang salat yang paling afdal sesudah salat fardu adalah salat malam."
(HR Muslim)
- Abu Qatadah berkata, Rasulullah saw. Bersabda, "Puasa 'aasyuura menghapus dosa satu tahun, sedang puasa arafah menghapus dosa dua tahun." (HR Muslim, Tirmizi, Abu Daud).
Imam Nawawi ketika menjelaskan hadits di atas beliau berkata: “Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di sisi-Nya.”
- Tidak berbuat dzalim pada bulan ini, baik yang kecil maupun yang besar. Allah berfirman, ” janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu. (QS. at-Taubah: 36)

- Ibnu Rajab al-Hambali mengatakan, Muharam disebut dengan syahrullah memiliki dua hikmah.
Pertama, untuk menunjukkan keutamaan dan kemuliaan bulan Muharam.
Kedua, untuk menunjukkan otoritas Allah dalam mengharamkan bulan Muharam. Pengharaman bulan ini untuk perang adalah mutlak hak Allah saja, tidak seorang pun selain-Nya berhak mengubah keharaman dan kemuliaan bulan Muharam.
Pada zaman Rasul Sallallahu ’alaihi Wa sallam orang Yahudi berpuasa di karenakan memuliakan Nabi Musa dari kejaran Fir’aun.

Hikmah Tahun Baru Islam:
- Merancang Hidup Lebih Baik
- Menyambung tali silaturahmi
- Ladang amal baik, sebagaimana sahabat Anshor kepada Muhajirin
- Awal persaudaraan dalam Islam dan penguat persaudaraan.
- Perbaiki hijrah dan niat karena Allah Subhanahu wa Ta’ala

Selasa, 08 Desember 2009

Shalat Membantu Penderita Disfungsi Ereksi


Shalat Membantu Penderita Disfungsi Ereksi
4 Desember 2009


Sebuah studi ilmiah di Malaysia mengungkap manfaat dari ibadah shalat, tidak hanya meningkatkan iman seseorang, tapi melakukannya dengan gerakan yang benar juga bermanfaat untuk kesehatan mental dan fisik, termasuk menyembuhkan disfungsi ereksi.



Penelitian ini diketuai Kepala Biomedical Engineering Department di Universitas Malaya, Prof Madya Dr Fatimah Ibrahim beranggotakan Prof. Dr. Wan Abu Bakar Wan Abas dan Ng Siew Cheok. Menurut Fatimah Ibrahim, berdasarkan hasil studi mereka menemukan shalat dapat membantu pasien penderita disfungsi ereksi.

Dari hasil studi peneliti sebelumnya Marijke Van Kampen, Dr. Fatimah mengatakan olahraga untuk otot bawah panggul bisa memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi gejala penyakit disfungsi ereksi.

Dr. Fatimah mengatakan, gerakan shalat juga bisa mengurangi derita sakit punggung, terutama bagi ibu hamil. Studi itu dilakukan dengan melibatkan pasien penderita sakit punggung biasa dan ibu hamil dari komunitas Melayu, India dan China.

Posisi Rukuk
Kajian akan dilakukan atas gelombang otak yang dihasilkan ketika Salat pada setiap posisi seperti rukuk, sujud, I’tidal dan duduk saat tahiyat.

Dalam kajian ini isyarat otak subjek Muslim yang bershalat direkam dan dianalisis, di mana dua kajian saintifik dilakukan yaitu pada perobahan isyarat otak saat tuma’ninah dan kesan shalat kepada isyarat otak.

Hasilnya, kata Siew Cheok, didapati shalat menghasilkan keadaan tenang kepada otak manusia dan menunaikan shalat amat baik dalam mengekalkan tahap kestabilan mental dan emosi seseorang.

Posisi rukuk dan sujud bisa digunakan sebagai terapi, karena gerakan itu membuat tulang belakang menjadi rileks dan mengurangi tekanan pada syaraf tulang belakang.

Dalam penelitian Prof Dr Wan Azman Wan Ahmad, konsultan spesialis jantung di UM Medical Centre, menemukan bahwa detak jantung dapat berkurang kecepatannya hingga 10 kali dalam satu menit pada posisi sujud, di mana kening, hidung, tangan dan lutut kaki menyentuh tanah.

Tahajjud
Sebelum temuan ini, Dr. Mohammad Sholeh asal Indonesia melakukan penelitian hubungan shalat tahajjud dan dampaknya bagi kesehatan.

Penelitian menunjukkan, shalat tahajjud yang dilakukan secara ikhlas dan kontinyu, ternyata mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural.(int/hpz).
http://www.riaupos.com/berita.php?act=full&id=9577&kat=5